Cirebon (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, membangun ekosistem keuangan inklusif berbasis pariwisata di Desa Gunung Kuning, Majalengka, sebagai model perluasan akses keuangan masyarakat di kawasan perdesaan.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari implementasi Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) 2025, yang menyasar sektor ekonomi lokal dan pelaku wisata sebagai motor penggerak literasi serta inklusi keuangan.
"Program ini bertujuan membuka akses masyarakat desa terhadap layanan keuangan formal sekaligus mendorong penguatan ekonomi berbasis potensi lokal," kata Agus dalam keterangannya di Cirebon, Rabu.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, OJK berkolaborasi dengan Pemkab Majalengka, Pemdes Gunung Kuning, BUMDes Karyamekar, KPw BI Cirebon, serta lembaga keuangan perbankan dan non-bank.
Ia menjelaskan, ekosistem keuangan yang dibangun mencakup layanan tabungan, pembiayaan produktif, asuransi usaha tani dan ternak, serta literasi investasi.
Menurut dia, melalui pendekatan berbasis praktik, masyarakat tidak hanya diedukasi tetapi juga langsung diarahkan untuk mengakses produk keuangan.
Ia mengatakan program tersebut juga menjadi salah satu upaya OJK, untuk mempersempit kesenjangan antara indeks literasi dan inklusi keuangan yang pada 2025 tercatat sebesar 14,05 persen.
“Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menunjukkan indeks literasi sebesar 66,46 persen dan inklusi 80,51 persen,” katanya.