Cirebon (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, telah memberikan 555 layanan konsultasi dan pengaduan konsumen sektor jasa keuangan di wilayah kerjanya hingga April 2025.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib di Cirebon, Senin, mengatakan mayoritas layanan tersebut berupa konsultasi langsung (walk-in) ke Kantor OJK, yang mencapai 73,87 persen atau sebanyak 410 layanan.
Selain itu, ia menyebutkan ada 66 layanan (11,89 persen) disampaikan melalui telepon, serta 79 pengaduan (15,35 persen) yang masuk melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
“Seluruh layanan ini berasal dari konsumen jasa keuangan di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning),” katanya.
Dari sisi sektor, kata dia, kasus terbanyak berasal dari layanan fintech lending sebanyak 195 layanan (35,14 persen), disusul pengaduan terhadap bank umum sebanyak 148 layanan (26,67 persen).
Agus menyebutkan jenis pengaduan lainnya juga cukup tinggi, yakni mencapai 82 layanan (14,77 persen), lalu pengaduan kepada perusahaan pembiayaan sebanyak 63 layanan (11,35 persen), dan laporan mengenai entitas ilegal sebanyak 23 layanan (4,14 persen).
“Seluruh pengaduan itu kami tangani dengan baik, sehingga banyak masyarakat yang terbantu,” katanya.
Lebih lanjut, dia menuturkan OJK Cirebon pun telah memproses sebanyak 3.442 permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) hingga April 2025, baik secara daring maupun tatap muka.
Agus mengatakan dari kategori permasalahan yang dilaporkan, sebagian besar terkait SLIK sebanyak 135 layanan, lalu disusul permintaan informasi umum sektor keuangan sebanyak 123 layanan.
“Penipuan di sektor jasa keuangan juga banyak diadukan, mencapai 104 kasus,” ujarnya.
Masih terkait SLIK, pihaknya pun sudah memproses permintaan keringanan angsuran dan keluhan pinjaman online masing-masing tercatat sebanyak 31 kasus dan 25 kasus.
Ia mengemukakan dari segi latar belakang pekerjaan, layanan OJK Cirebon didominasi oleh segmen masyarakat umum sebesar 94,23 persen atau 523 layanan.
“Sementara pelajar dan mahasiswa berkontribusi 23 layanan, serta sisanya dari ibu rumah tangga, wirausaha dan pekerja sektor formal,” katanya.
Dari sebaran wilayah, lanjut dia, masyarakat Kabupaten Cirebon menjadi yang paling aktif memanfaatkan layanan OJK dengan total 239 layanan atau 43,06 persen.
Agus menyampaikan data tersebut menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyampaikan keluhan maupun mencari informasi di sektor keuangan.
“OJK akan terus memperkuat peran edukasi dan perlindungan konsumen di wilayah Ciayumajakuning,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OJK Cirebon berikan 555 layanan konsumen hingga April 2025