Bandung (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Jawa Barat turut serta mengkampanyekan ring vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang serentak di empat provinsi lainnya, guna memastikan Idul Adha berjalan aman, nilai jual ternak stabil, dan mendukung perwujudan Indonesia bebas PMK tahun 2035.
Di Jabar, kata Kepala Karantina Jawa Barat Rizal Nasution, Ring Vaksinasi ini dipusatkan di seluruh Instalasi Kandang Hewan (IKH) untuk memastikan keterjangkauan vaksinasi PMK ke semua ternak, dengan zona awal seluas 5-10 kilometer per IKH.
"Ini upaya preventif dan edukatif untuk melindungi ternak dari ancaman PMK. Selain itu, ini juga bagian dari komitmen kita bersama untuk pengendalian penyakit hewan dan mewujudkan Indonesia bebas PMK pada tahun 2035," kata Kepala Karantina Jawa Barat Rizal Nasution di Bandung, Jumat.
Peluncuran program ini di Jabar secara simbolis dilakukan di kandang sapi ‘Holding Ground’ milik PT Sistemaju Mandiri Prakarsa, Kabupaten Bekasi, dengan masa kampanye selama tiga hari pada 20-22 Mei, berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (IDHKI), Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo), dan Kementerian Pertanian.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 300 dosis vaksin disiapkan untuk diberikan secara bertahap ke ternak sapi di lokasi dan sekitar instalasi karantina hewan pihak lain, sebagai usaha memutus rantai penyebaran PMK dan memastikan hewan sehat sebelum dilalulintaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Supriyanto, menyampaikan secara keseluruhan pihaknya telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 1,1 juta dosis sejak tahun 2023.
"Dan pada tahun 2025 ini, sekitar 80.000 dosis telah diberikan," katanya.
Lebih lanjut, dia juga mendorong para peternak untuk mulai melakukan vaksinasi secara mandiri tanpa bergantung sepenuhnya kepada pemerintah, mengingat vaksin yang dimaksud kini sudah bisa diperoleh secara bebas.
"Dinas melaksanakan bulan vaksinasi secara serentak di Provinsi Jawa Barat setahun dua kali. Data terbaru juga mencatat bahwa kasus PMK menunjukkan tren penurunan signifikan di Jawa Barat," ucap Supriyanto.
Adapun Kepala Badan Karantina (Barantin) Sahat M Panggabean menyatakan, apresiasi kampanye serentak yang telah dilakukan di Jabar, Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Sumatera Utara menjadi bukti nyata dukungan pihaknya untuk percepatan penanganan PMK, sesuai Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan untuk perlindungan sumber daya alam hayati.
"Kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah bersinergi menyukseskan kegiatan ini. Vaksinasi ring ini menjadi langkah strategis untuk menjamin ternak sehat sebelum dilalulintaskan. Tahun ini, kami menargetkan 3.000 dosis vaksin PMK dari Barantin sebagai kontribusi langsung dalam program nasional ini," kata Sahat.
Sahat menambahkan, pemerintah telah menargetkan distribusi vaksin PMK tahun 2025 berdasarkan zona, yakni 6,7 juta dosis untuk zona kuning, 13 juta dosis untuk zona merah, dan 0 dosis untuk zona hijau sebagai langkah akhir menuju eradikasi.
Diinformasikan, berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology) periode 1 April-19 Mei 2025, lalu lintas antarpulau jumlah hewan kurban sebanyak 53,37 ribu ekor dengan frekuensi 2.244 kali dari seluruh Indonesia.