Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa pihaknya akan membantu proses pemakaman jenazah warga sipil yang menjadi korban ledakan amunisi afkir di Garut, Jawa Barat.
"Saya menyampaikan bahwa TNI AD bertanggung jawab secara penuh untuk membantu semua proses penanganan dan pemakaman para korban, baik yang berasal dari TNI AD maupun yang berasal dari masyarakat sekitar," kata Wahyu dalam keterangan kepada Antara, Selasa.
Wahyu menjelaskan tercatat ada sembilan warga sipil yang tewas akibat insiden ledakan tersebut.
Kesembilan jenazah warga sipil itu, lanjut Wahyu, sudah dikembalikan ke keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
"Jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanegara dan juga Kodim Garut akan membantu semua proses pemakaman sampai dengan selesai," jelas Wahyu.
Lebih lanjut, hingga saat ini tim investigasi dari TNI AD masih menyelidiki keterlibatan warga sipil dalam area pemusnahan amunisi afkir tersebut.
Kronologi
Sebelumnya, Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan bahwa peristiwa nahas itu terjadi ketika TNI AD melakukan pemusnahan amunisi. Pemusnahan ini oleh jajaran Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pukul 09.30 WIB.
"Pada awal kegiatan secara prosedur telah ada pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan. Semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Brigjen TNI Wahyu.
Personel lantas buat dua lubang sumur untuk dimasukkan amunisi milik TNI AD yang akan dimusnahkan.
Setelah lubang tersebut dibuat, kemudian dimasukkan amunisi yang akan dimusnahkan, lalu lubang tersebut diledakkan oleh personel TNI AD dengan detonator.