Garut (ANTARA) - Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan, bangunan sekolah tahan gempa dengan berbasis ramah lingkungan harus terus ditambah untuk kenyamanan kegiatan belajar mengajar apalagi di Kabupaten Garut, Jawa Barat merupakan daerah rawan potensi gempa.
"Untuk pembangunan sekolah ramah lingkungan kita dorong, dan perlu ditambah lagi," kata Bupati Garut usai menggelar pertemuan dengan Yayasan Bakti Barito di Sekretariat Daerah Pemkab Garut, Kamis.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Bakti Barito yang sudah turut membantu membangunkan sekolah tahan gempa ramah lingkungan sebagai bagian dalam melaksanakan empat pilar yakni pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Bupati menyampaikan, pembangunan sekolah ramah lingkungan dan tahan gempa itu perlu dilakukan, terutama di daerah rawan terjadi gempa seperti Kecamatan Pasirwangi harus terus diedukasi, dan mitigasi bencana alam sejak dini kepada masyarakatnya.
"Kepedulian lingkungan itu harus ditanamkan sejak dini ke anak-anak, jangan setelah rusak baru dikasih tahu," katanya.
Menurut dia, pembangunan sekolah ramah lingkungan dan tahan gempa itu membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pembangunan konvensional.
Namun hasilnya, kata dia, memang lebih bagus, ringan, kemudian tahan lama dan tahan gempa dibandingkan dengan bangunan konvensional, sehingga lebih aman.
"Itu sebetulnya bagus karena jadi lebih ringan, dan lebih awet," katanya.
Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Suryana menyatakan, saat ini sekolah yang dibangun tahan gempa dan ramah lingkungan baru ada dua sekolah yakni SDN Barusari 3, dan Barusari 4 di Kecamatan Pasirwangi yang sebelumnya rusak akibat gempa bumi pada September 2024.
Sekolah tahan gempa dan ramah lingkungan itu, kata dia, dibangun berkat bantuan dari Yayasan Bakti Barito bersama Yayasan Kita Bisa, dan Happy Hearts Indonesia sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan yang dibangun dengan pemanfaatan bata plastik daur ulang.
"Jadi, bantuan itu dari Barito, kita hanya penerima manfaat saja," katanya.
Ia berharap sekolah lainnya di daerah rawan berpotensi terjadi gempa seperti Kecamatan Pasriwangi, Bungbulang, dan Sukaresmi dibangun tahan gempa atau aman bagi anak-anak ketika terjadi gempa bumi.
"Dengan adanya bangunan tahan gempa ini tentu lebih aman, contohnya di Pasirwangi itu daerah rawan, dan sekolahnya diharapkan bisa dibangun tahan gempa," katanya.