Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengunjungi Wisma Haji yang diusulkan menjadi awal pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
"Alhamdulillah, kita menemukan aset yang luar biasa ya, bisa dimanfaatkan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini," kata Mensos Saifullah dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Rabu.
Ia mengatakan gedung Wisma Haji itu bakal direvitalisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat pada tahun ini.
"Sekarang kita akan mencoba meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera bisa mensurvei tempat ini. Lalu nanti dihitung (biaya) renovasinya, mudah-mudahan bulan depan sudah bisa dimulai renovasi," imbuhnya.
Ia menjelaskan seiring dengan hal tersebut, tim Satgas Sekolah Rakyat yang terdiri atas berbagai kementerian/lembaga akan melakukan rekrutmen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga siswa.
"Nanti yang melakukan rekrutmen itu terdiri atas berbagai lembaga. Satu, Kementerian Sosial; dua, Kementerian Dikdasmen, tiga, nanti ada juga dari Pak Bupati atau Pemerintah Daerah. Ada dari BPS, kemudian tentu nanti dibantu Pak Bupati oleh Dinsos daerah sama (ketua) RT, RW, lurah, Kades, dan camat setempat," ujar Mensos.
Ia menambahkan perekrutan calon siswa untuk Sekolah Rakyat ini bakal diprioritaskan bagi warga di Kabupaten Indramayu yang berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Hal ini dikarenakan sekolah dengan konsep asrama atau boarding school itu bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan.
"Sebagaimana arahan presiden, makanya yang bisa sekolah di sini adalah mereka yang masuk dalam statistik, istilahnya itu miskin ekstrem atau miskin. Jadi ini semua dalam rangka untuk memperluas akses pendidikan, terutama buat keluarga miskin," kata Mensos.