Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas perangkat daerah dan mendorong kelurahan untuk menjadikan data sebagai budaya dalam perencanaan, penganggaran, hingga pelaporan.
“Data yang valid bisa menjadi alat advokasi anggaran, baik ke pusat maupun ke mitra strategis. Program pembangunan akan lebih mudah didorong jika punya dasar yang kuat,” katanya.
Sedangkan Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto menambahkan Program Desa Cantik dirancang untuk memperkuat peran kelurahan sebagai pelaku pembangunan berbasis data.
Namun, kata dia, tantangan utama masih terletak pada terbatasnya kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat kelurahan.
“Oleh karena itu, kami memberikan pembinaan statistik secara menyeluruh. Kelurahan adalah subjek pembangunan, bukan hanya objek,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kesepuhan dan Sunyaragi jadi percontohan Desa Cantik di Cirebon