"Tanah sawah yang ada di sekitar sini (wilayah Kecamatan Tirtamulya), yang belum menggunakan pola organik kondisi tanah PH-nya 4,5 persen. Tentu saja biaya produksi tinggi, produksi rendah dan rawan diserang hama," katanya.
Mardiono menyebutkan, dengan pola pertanian organik hewani, petani bisa menghasilkan padi hingga lebih dari 6 ton gabah per hektare.
Sementara itu, Darmono menyampaikan, di daerahnya sudah ada sekitar 70 hektare sawah yang menggunakan pola pertanian organik bersumber dari hewani.
Ia mengaku mampu menekan biaya produksi hingga di bawah 50 persen. Normalnya, biaya produksi atau pengolahan areal sawah hingga panen itu membutuhkan biaya sekitar Rp10 juta. Namun dengan menggunakan pola pertanian organik hewani hanya mengeluarkan biaya produksi di bawah Rp5 juta.
"Untuk hasil panennya memang rata-rata di atas 6 ton gabah per hektare. Tapi panen tertinggi yang pernah kita capai itu 21 ton gabah per hektare," katanya seraya menambahkan kalau dirinya mulai menggunakan pola organik hewani pada tahun 1993. (KR-MAK)
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Utusan Presiden panen padi pertanian organik hewani di Karawang