Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menghadiri penandatanganan Perjanjian Induk atau Head of Agreement (HoA) dan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PT GMF AeroAsia, PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB), dan Kementerian PPN/Bappenas, di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, pada Senin (21/4).
“Bandara Kertajati memiliki keunggulan lokasi dan potensi industri yang luar biasa. Pengembangan MRO dan Aerospace Park akan menjadi tonggak penting menuju kemandirian teknis dan peningkatan daya saing industri penerbangan nasional,” ujar Dudy.
Seiring hadirnya Kertajati Aircraft Maintenance Center (KAMC) seluas 84,2 hektare yang merupakan bagian dari kawasan Kertajati Aerocity seluas 3.480 hektare, Indonesia akan memiliki basis perawatan pesawat terintegrasi yang diharapkan mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi industri penerbangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko AHY: Tahap awal pengembangan MRO Kertajati fasilitasi helikopter