Faktor lain dari penguatan rupiah ialah perkiraan sejumlah rilis data AS pada pekan ini yang akan melemah.
“Investor tengah mencermati sejumlah rilis data AS minggu ini, termasuk PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur dan jasa bulan April, untuk mengetahui arah perekonomian. Rangkaian rilis PMI minggu ini dapat semakin menggarisbawahi dampak tarif terhadap perekonomian, dengan kondisi manufaktur dan jasa di berbagai negara ekonomi utama diperkirakan akan melemah,” ucap Ibrahim.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 70 poin atau 0,41 persen menjadi Rp16.807 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.877 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring ketidakpastian kebijakan moneter AS