Baca juga: Perubahan kebiasaan minum bisa kurangi asupan mikroplastik
Lisa Patel, MD, profesor klinis pediatri di Stanford Medicine, mengatakan bahwa mikroplastik pada dasarnya dapat memicu peradangan dan kerusakan sel-sel sehat di dalam tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan, mikroplastik dapat merusak DNA serta menyebabkan stres oksidatif, gangguan metabolisme, dan disfungsi organ.
Akumulasi mikroplastik di dalam usus dapat meningkatkan risiko penyakit radang usus dan keberadaan mikroplastik dalam aliran darah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Patel menambahkan, partikel plastik kecil juga dapat menyebabkan penurunan kesuburan, neurotoksisitas, dan masalah metabolisme seperti resistensi insulin.
Jadi, meski paparan mikroplastik dari permen karet tergolong kecil, membatasi mengunyah permen karet bukan gagasan yang buruk.
Patel mengatakan bahwa secara umum membatasi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari lebih baik untuk semua.
Baca juga: Ecoton ingatkan jajanan sekolah berpeluang tercemar mikroplastik
Bacajuga: Peneliti Ecoton temukan mikroplastik pada lima merek teh celup Indonesia