Dari sekitar 140.000 ton biomassa kulit kakao yang tersedia, diperkirakan dapat dihasilkan hingga 6.000 ton MCC, yang sudah mencukupi kebutuhan impor nasional saat ini (<5.000 ton).
“Ini baru dari kakao saja. Masih banyak potensi biomassa lignoselulosa lain dari limbah pertanian dan perkebunan yang belum tergarap. Artinya, Indonesia sejatinya memiliki peluang besar untuk mandiri bahkan menjadi eksportir bahan baku farmasi,” tegasnya.
Herman juga menyerukan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah, industri farmasi, dan lembaga riset untuk mewujudkan visi kemandirian farmasi nasional.
Ia mengusulkan adanya dana abadi riset dan penguatan jalur riset di tingkat sarjana sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar UI temukan bahan baku obat bisa kurangi impor