Para peneliti mencatat bahwa para peserta yang makan sepanjang malam mengalami peningkatan faktor risiko terkait jantung setelah shift malam.
Baca juga: Cara cegah penyakit jantung agar tetap aktif dan sehat di usia muda
Sementara itu, para peserta yang membatasi makan mereka pada jam-jam siang hari tidak mengalami peningkatan tersebut, meskipun mereka mengonsumsi makanan yang sama.
"Temuan ini menunjukkan bahwa makan di siang hari, meskipun waktu tidurnya tidak tepat, dapat mengurangi perubahan faktor risiko kardiovaskular dan menawarkan bukti translasi untuk mengembangkan strategi perilaku guna membantu meminimalkan perubahan yang merugikan pada faktor risiko kardiovaskular pada individu yang terpapar ketidakselarasan sirkadian, seperti pekerja shift," para peneliti menyimpulkan.
Meskipun studi skala besar diperlukan untuk mengonfirmasi efek kesehatan jangka panjang dari makan di siang hari dibandingkan makan di malam hari, para peneliti mencatat bahwa temuan studi tersebut "menjanjikan."
Baca juga: Rutinitas malam hari yang bantu jaga kesehatan jantung