Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 37,79 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.598,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,51 poin atau 1,40 persen ke posisi 739,88.
“IHSG dan bursa saham regional Asia melemah, pasar bereaksi terhadap data terbaru dari China dan data ekonomi Amerika Serikat (AS), yang mana tekanan deflasi yang terus-menerus menggarisbawahi tantangan ekonomi China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, hal tersebut memberikan prospek ekonomi China yang masih dibayangi oleh permintaan domestik yang lemah dan perang dagang yang meningkat dengan AS.
Hal tersebut dilatarbelakangi setelah Biro Statistik Nasional China mengungkapkan inflasi secara bulanan Februari tercatat turun dari sebelumnya 0,7 persen menjadi minus 0,2 persen dan inflasi tahunan turun dari sebelumnya 0,5 persen menjadi minus 0,7 persen.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan menyuarakan kekhawatiran terkait kebijakan Presiden Donald Trump.
Pelaku pasar telah terguncang pada pekan ini oleh ketidakpastian terkait keputusan Trump mengenai tarif impor barang dari Kanada, Meksiko, dan China.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.