Tasikmalaya (ANTARA) - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, memastikan bantuan pangan bagi pengungsi korban bencana alam tanah bergerak di Kecamatan Cineam terpenuhi selama diberlakukan tanggap darurat, terutama untuk kebutuhan saat makan buka puasa dan sahur.
"Sampai saat ini kami mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan buka puasa dan sahur warga yang mengungsi di Kantor Desa Cikondang," kata Ketua Forum Koordinasi Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan bencana alam tanah bergerak di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah penduduk maupun fasilitas umum lainnya seperti masjid, sehingga warga terpaksa harus mengungsi ke kantor desa maupun rumah saudara yang aman dari ancaman bencana.
Pemkab Tasikmalaya, kata dia, sudah menetapkan tanggap darurat sampai 11 Maret 2025, sehingga pihaknya bersama Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat maupun instansi lainnya langsung bergerak menanggulangi warga yang terdampak bencana.
"Setelah mendapat kabar kejadian tersebut langsung bergerak memberikan bantuan tanggap darurat bersama Dinas Sosial, PPKBP3A Kabupaten Tasikmalaya, dan Dinas Sosial Provinsi mengevakuasi warga," katanya.
Ia menyampaikan, saat ini warga yang terdampak bencana tanah bergerak sebagian ada yang mengungsi di gedung olahraga dan aula kantor desa, ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya.
Warga yang tinggal di pengungsian, kata dia, mendapatkan jaminan kebutuhan pangan setiap hari dari dapur umum yang sudah disiapkan pemerintah daerah.
"Dapur umum didirikan di satu titik pengungsian untuk 44 kepala keluarga, 104 jiwa dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi 300 porsi per hari, selain untuk pengungsi, juga kita siapkan untuk para petugas dan relawan yang ada di sana," katanya.
Ia menyampaikan, laporan terakhir perkembangan bencana tanah bergerak pada 4 Maret 2025 di Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya telah menyebabkan 273 jiwa dari 104 kepala keluarga terdampak.
Tim gabungan di lokasi terdampak bencana, kata dia, mengevakuasi 225 jiwa dari 89 kepala keluarga dengan rincian yang dievakuasi ke kantor desa sebanyak 104 jiwa, dan yang ke luar pengungsian desa berjumlah 121 jiwa.
"Evakuasi warga terbagi antara ke rumah keluarga dan ke pusat pengungsian di GOR dan aula Kantor Desa Cikondang," katanya.
Ia menyebutkan, bencana tanah bergerak itu telah menyebabkan 91 unit rumah rusak dengan rincian kategori rusak berat sebanyak 55 rumah, dan kategori rusak sedang sebanyak 36 rumah.
Bencana tanah bergerak, kata dia, tidak hanya merusak rumah tapi ada fasilitas umum seperti satu masjid rusak berat atau roboh, kemudian dua bangunan madrasah rusak berat, dan bangunan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Selanjutnya, kata dia, bencana itu menyebabkan retakan pada lahan perkebunan, seluas 10 hektare, 14 kolam ikan, ada juga retakan dan menyebabkan tanah ambles di beberapa titik lahan dengan kedalaman sekitar 4 meter.
"Retakan terus bertambah dan meluas seiring turunnya hujan dengan intensitas yang tinggi," katanya.