Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan kawasan Kampung Cimacan di Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul merupakan daerah rawan bahaya bencana banjir akibat luapan Sungai Cimanuk, sehingga warga sebaiknya tidak menempati daerah itu.
"Nanti kita akan buat semacam plang papan informasi bahwa di sini (kawasan Cimacan) sudah tidak layak untuk dihuni, nanti kita buatkan itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Selasa.
Baca juga: BNPB transfer dana bantuan bagi korban gempa di Garut
Ia menuturkan kawasan Kampung Cimacan itu sebelumnya pernah dilanda bencana alam banjir bandang yang besar tahun 2016 akibat luapan Sungai Cimanuk yang mengalir di sekitar daerah itu.
Pemerintah, kata dia, kemudian mengeluarkan kebijakan untuk merelokasi rumah warga sebanyak 400 kepala keluarga yang tinggal di kawasan rawan banjir luapan Sungai Cimanuk ke tempat yang lebih aman.
"Jadi di Cimacan itu masih beragam ya, ada yang memang sudah direlokasi, ada yang sudah dapat di tempat relokasi, tapi ada yang masih tinggal di sana, ada yang memang dia tidak, atau menolak direlokasi pada saat itu," kata Aah.
Saat ini, lanjut dia, daerah Kampung Cimacan masih sering dilanda banjir bandang saat musim hujan, akibatnya warga harus selalu waspada dan mengungsi ke tempat dataran tinggi ketika banjir datang.
Ia mengatakan, masyarakat yang saat ini masih bertahan di daerah itu tentu harus selalu siap dengan ancaman banjir, dan tentunya pemerintah daerah terus berupaya melakukan mitigasi bencana agar tidak ada korban dampak dari banjir itu.
"Mereka harus siap dengan kondisi segala kemungkinan, kita juga semampu kita bantu, kita lakukan mitigasi bencana," katanya.
Ia menyampaikan, selama ini BPBD Garut terus berupaya memantau aliran Sungai Cimanuk sebagai langkah kesiapan dini apabila muncul tanda-tanda akan terjadi banjir bandang.