Untuk melakukan Ciam Si, ada beberapa alat yang dibutuhkan di antaranya siao poe atau dua potongan kayu berbentuk setengah oval berwarna merah, dupa, batang bambu bernomor, gelas bambu, dan kertas ramalan.
Alat-alat ini sudah tersedia di setiap vihara atau klenteng sehingga umat yang akan melakukannya hanya perlu datang ke vihara terdekat dengan permohonan sungguh.
Rangkaian proses Ciam Si dimulai dengan melakukan sembahyang untuk berdoa dan memohon izin kepada dewa sebelum memulai ritual tersebut. Sembari sembahyang, pemohon dapat mencurahkan keluh kesah atau pertanyaannya yang nantinya akan dipecahkan oleh dewa melalui Ciam Si.
Di Vihara Dharma Ramsi, izin dan pertanyaan dihaturkan kepada Dewa Kwan Kong yang merupakan sosok jenderal perang pada zaman China kuno yang dipercaya sebagai dewa pelindung perdagangan, pelindung kesusasteraan, dan pelindung dari malapetaka peperangan oleh penganut Konghucu dan Buddha.
Setelah menyampaikan masalah atau pertanyaan, pemohon melempar siao poe dan dua potong kayu ini yang akan menunjukkan jawaban ramalan. Jika satu potong siao poe menelungkup dan lainnya terbuka, artinya dewa mengizinkan umat memohon petunjuk. Sedangkan jika dua-duanya menelungkup atau terbuka, maka Dewa tak mengizinkannya.
"Itu ada bahasanya siao poe namanya. Jadi dilepas begitu, kalau dia sampai satu tutup satu buka artinya setuju," kata Chandra.
Jika diizinkan, pemohon kemudian mengambil salah satu batang bambu dengan cara mengocok gelas bambu hingga salah satu batang bambu keluar yang merupakan jawaban atas pertanyaannya. Menurut Chandra, setiap vihara memiliki jumlah batang bambu atau jawaban yang berbeda-beda. Di Vihara Dharma Ramsi terdapat lebih dari 100 batang bambu Ciam Si.
Setelah itu, pemohon mengambil secarik kertas dari lemari sesuai dengan nomor yang tertera pada batang bambu yang didapat. Pada kertas tersebut tertera sebuah pesan yang bunyinya seperti syair serta kalimat-kalimat petunjuk yang berisi makna syair tersebut.
Isi pesan pada setiap lembar kertasnya pun berbeda-beda, ada yang berisi petunjuk baik maupun peringatan terkait beberapa aspek kehidupan seperti rejeki, asmara, kesehatan, hingga karier. Pemohon dapat meminta tetua vihara atau orang yang mengerti makna pesan-pesan Ciam Si untuk membantu menerjemahkan kalimat dalam kertas yang dia dapat.
"Hasilnya itu, bacaannya itu syair. Itu harus benar-benar orang yang bisa membacanya dengan baik. Menerjemahkannya dengan baik. Karena yang namanya syair itu, dia luas, dan dengan syair itu ya, kasus apapun yang sedang kita hadapi itu bisa terjawab. Itu uniknya," kata Chandra.
