Cirebon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan benih padi yang ditanam di lahan sawah terdampak banjir pada sembilan kecamatan di daerah itu kondisinya aman karena tidak terendam air dalam waktu lama.
“Genangan air yang terjadi belum mencapai batas kritis sehingga risiko kerusakan benih dapat diminimalkan,” kata Kepala Distan Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Rabu.
Ia menjelaskan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Cirebon pada Jumat (17/1), tidak berlangsung lama dan luapan air sungai yang merendam lahan pertanian sudah surut.
Baca juga: Pemkab Cirebon normalisasi Sungai Cipager guna kurangi risiko banjir
Menurutnya, selama rendaman air tidak lebih dari lima hari berturut-turut, benih padi masih mampu bertahan. Bahkan, beberapa varietas yang ditanam petani bisa bertahan hingga tujuh hari.
Ia menjelaskan cepatnya surutnya banjir menjadi faktor utama yang membantu petani menyelamatkan benih yang telah ditanam. Kondisi ini menjadi peluang untuk mempertahankan produktivitas padi pada 2024.
Namun demikian, Alex menegaskan petani harus mulai beradaptasi dengan perubahan pola cuaca terutama saat memasuki musim hujan, untuk meminimalkan risiko gagal panen akibat banjir.
“Ke depan, petani perlu memprioritaskan penggunaan varietas padi yang tahan genangan air dan kami sudah memfasilitasi itu. Langkah ini sangat penting untuk memastikan hasil panen tetap optimal meskipun terjadi anomali cuaca,” ujarnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pemeliharaan saluran irigasi tersier untuk mengoptimalkan pengendalian aliran air. Perbaikan dan perawatan saluran ini bisa mengurangi potensi genangan yang berisiko merusak benih.
“Anomali cuaca seperti ini memang sulit diprediksi, tetapi petani harus tetap waspada. Pengelolaan air yang baik dan pemilihan waktu tanam yang tepat menjadi kunci keberhasilan,” tuturnya.
Ia mengimbau para petani untuk tidak menanam padi pada awal musim hujan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, menanam setelah curah hujan stabil lebih aman dan dapat menghasilkan panen yang lebih baik.
“Musim tanam pertama (MT1) tahun ini diharapkan tetap berjalan sesuai jadwal. Tahun lalu, panen padi MT1 berhasil dilaksanakan pada Februari, dan keberhasilan yang sama diharapkan dapat tercapai kembali,” ucap dia.
Sebelumnya, Pemkab Cirebon mencatat 320 hektare lahan sawah di daerahnya terdampak banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1). Selain lahan pertanian, banjir juga merendam sekitar 2.921 rumah warga.
Baca juga: 2.430 warga Kabupaten Cirebon terdampak banjir bandang