Perolehan penghargaan itu, kata dia, bukan menjadi akhir melainkan menjadi pendorong untuk terus meningkatkan produktivitas dan juga kualitasnya agar lebih baik karena komoditas jagung pemasarannya jelas.
"Kami akan mendorong upaya peningkatan kualitas mutu hasil panen jagung di antaranya melalui fasilitas bangunan pengering untuk menjaga kadar air sesuai dengan standar," katanya.
Ia menyampaikan upaya lainnya dalam mengembangkan komoditas jagung yakni berupaya terus menjaga keberlanjutan produksi melalui program pengembangan sarana dan prasarana pertanian, penyuluhan yang intensif dan terstruktur.
Selanjutnya, kata dia, berupaya memberikan perlindungan terhadap kebencanaan pertanian baik dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) maupun gangguan bukan OPT, dan mengalokasikan anggaran dari APBN maupun APBD untuk memberikan fasilitas penyediaan benih bermutu dan sarana produksi lainnya.
Ia menyampaikan, pihaknya juga mengusulkan pengembangan jagung di Jawa Barat bagian selatan, dan mendorong pengembangan pembangunan pabrik pakan yang berbasis jagung untuk segera direalisasikan di wilayah Garut, khususnya pada wilayah sentra produksi.
"Hal ini akan mendorong kepastian pasar, sehingga memberikan daya tarik kepada petani untuk tetap mengusahakan budidaya tanaman jagung," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dispertan Garut targetkan produksi jagung 650 ribu ton pada tahun 2025