Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap 'wait and see' terhadap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
IHSG dibuka menguat 27,06 poin atau 0,36 persen ke posisi 7,493,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,66 poin atau 0,39 persen ke posisi 931,83.
"IHSG hari ini (20/08) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.380 sampai 7.500," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG kembali ditutup pada level All Time High (ATH) baru sejalan dengan menguatnya saham Big Caps pada akhir sesi.
Pelaku pasar merespon positif nilai tukar rupiah yang semakin menguat, sehingga dapat mempengaruhi keputusan suku bunga BI-Rate pada pekan ini.
Di sisi lain, berdasarkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II-2024 tumbuh 1,76 persen year on year (yoy), setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 1,89 persen (yoy).
Sementara itu, penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh 7,30 persen (yoy) atau lebih lambat dari pertumbuhan penjualan pada kuartal sebelumnya sebesar 31,16 persen.
Dari sisi konsumen, pembelian rumah primer dengan skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mencapai 75,52 persen dari total pembiayaan.
Dari mancanegara, Para pelaku pasar mencermati penyelenggaraan Democratic National Congress (DNC) selain Jackson Hole Symposium pada pekan ini.
IHSG dibuka menguat 27,06 poin atau 0,36 persen ke posisi 7,493,89. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,66 poin atau 0,39 persen ke posisi 931,83.
"IHSG hari ini (20/08) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.380 sampai 7.500," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG kembali ditutup pada level All Time High (ATH) baru sejalan dengan menguatnya saham Big Caps pada akhir sesi.
Pelaku pasar merespon positif nilai tukar rupiah yang semakin menguat, sehingga dapat mempengaruhi keputusan suku bunga BI-Rate pada pekan ini.
Di sisi lain, berdasarkan Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal II-2024 tumbuh 1,76 persen year on year (yoy), setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 1,89 persen (yoy).
Sementara itu, penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh 7,30 persen (yoy) atau lebih lambat dari pertumbuhan penjualan pada kuartal sebelumnya sebesar 31,16 persen.
Dari sisi konsumen, pembelian rumah primer dengan skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mencapai 75,52 persen dari total pembiayaan.
Dari mancanegara, Para pelaku pasar mencermati penyelenggaraan Democratic National Congress (DNC) selain Jackson Hole Symposium pada pekan ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi variatif di tengah 'wait and see' RDG Bank Indonesia