Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman berpesan pada generasi penerus bangsa, dalam hal ini para siswa tingkat SMA/SMK/MA, harus menguasai kompetensi penting pada abad ke-21.
Empat kompetensi tersebut, kata Herman, adalah berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), kolaborasi (collaboration), dan komunikasi (communication) yang perlu diasah.
Baca juga: Sekda Jabar minta pelaksanaan proyek pertimbangkan berbagai pendekatan
Dalam keterangan di Bandung, Minggu, Herman mengungkapkan bahwa berpikir kritis perlu diasah sejak bangku sekolah, sehingga para siswa tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga penting memiliki kepekaan terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
"Saya ingin melihat seperti apa tingkat kekritisan siswa terhadap sekeliling. Tentu masalah lainnya juga harus dikritisi, paling tidak untuk didiskusikan di sekolah," kata Herman.
Terkait kreativitas dan kolaborasi, kata Herman, setelah memiliki awareness, mencari solusi dengan berpikir kreatif, dilanjutkan dengan menjalin kolaborasi, dan kompetensi penting berikutnya.
"Tentu untuk menyelesaikan berbagai persoalan, para siswa sekolah harus mulai dibiasakan berpikir kreatif," ujarnya.
Herman menekankan bahwa sejatinya menyelesaikan masalah tidak bisa dilakukan oleh satu orang, para siswa perlu membangun kerja sama tim yang baik dan saling mengisi.
"Mulai sekarang sampai ke depan tidak ada superman, yang ada superteam. Jadi sejak belia, SMA, SMK, MA, biasakan membuat tim untuk membangun kolaborasi dengan siapapun juga," ujarnya.
Dia menuturkan sebagai penerus bangsa kemampuan komunikasi sangat berpengaruh untuk kesuksesan.
Empat kompetensi tersebut, kata Herman, adalah berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), kolaborasi (collaboration), dan komunikasi (communication) yang perlu diasah.
Baca juga: Sekda Jabar minta pelaksanaan proyek pertimbangkan berbagai pendekatan
Dalam keterangan di Bandung, Minggu, Herman mengungkapkan bahwa berpikir kritis perlu diasah sejak bangku sekolah, sehingga para siswa tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga penting memiliki kepekaan terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.
"Saya ingin melihat seperti apa tingkat kekritisan siswa terhadap sekeliling. Tentu masalah lainnya juga harus dikritisi, paling tidak untuk didiskusikan di sekolah," kata Herman.
Terkait kreativitas dan kolaborasi, kata Herman, setelah memiliki awareness, mencari solusi dengan berpikir kreatif, dilanjutkan dengan menjalin kolaborasi, dan kompetensi penting berikutnya.
"Tentu untuk menyelesaikan berbagai persoalan, para siswa sekolah harus mulai dibiasakan berpikir kreatif," ujarnya.
Herman menekankan bahwa sejatinya menyelesaikan masalah tidak bisa dilakukan oleh satu orang, para siswa perlu membangun kerja sama tim yang baik dan saling mengisi.
"Mulai sekarang sampai ke depan tidak ada superman, yang ada superteam. Jadi sejak belia, SMA, SMK, MA, biasakan membuat tim untuk membangun kolaborasi dengan siapapun juga," ujarnya.
Dia menuturkan sebagai penerus bangsa kemampuan komunikasi sangat berpengaruh untuk kesuksesan.