Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin berharap peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 menjadi momentum untuk meningkatkan perlindungan anak, khususnya di Jawa Barat, sebagai generasi penerus bangsa.
"Tantangan yang kita hadapi semakin berat, termasuk masalah 'stunting'. Untuk mengatasinya, kita harus menyediakan asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil, menyusui, dan balita, serta menciptakan lingkungan sehat dan layanan kesehatan yang baik," kata Bey pada Puncak Peringatan HAN ke-40 tingkat Provinsi Jawa Barat 2024 di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Bey mengemukakan, peringatan HAN 2024 adalah momen penting untuk mengingat tanggung jawab bersama dalam melindungi, mendidik, dan membahagiakan anak-anak.
"Perlindungan anak bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Mari kita semua, bekerja aktif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak," ujarnya.
Melalui tema HAN yakni "Gali Potensi, Raih Prestasi" Bey mengajak seluruh anak-anak di Jabar untuk selalu meningkatkan potensi dan kapasitas masing-masing agar menjadi generasi yang cerdas, sehat, unggul, dan berkarakter.
"Kepada anak-anak itulah, estafet pembangunan dan kepemimpinan bangsa ini akan diserahkan," ucapnya.
Bey juga menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak bagi semua anak, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus.
Salah satu yang bisa menjadi rujukan dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus, kata dia, adalah SLB Cicendo yang disebut memiliki model pendidikan yang baik.
"Jadi di Cicendo itu saya lihat, mereka paling bergembira dan bisa berkomunikasi. Ada yang pintar bulu tangkis, tenis meja, juga tata boga. Mereka bisa pula membuat nasi goreng, burger dan itu dibuat dari mulai rotinya juga bikin sendiri," tuturnya.
Untuk itu, Bey menuturkan potensi semua anak di Indonesia itu sama, memiliki kemampuan yang istimewa, dan ia juga meyakini apabila seluruh anak di Jabar mendapatkan pendidikan yang sama, termasuk di SLBN Cicendo, akan menghasilkan generasi emas di 2045.
"Jadi mereka punya kemampuan yang sama dan kita harus berikan mereka kesempatan yang sama pula. Saya yakin kalau semua anak mendapatkan pendidikan seperti halnya di SLBN Cicendo itu, mereka akan menjadi mandiri," ucapnya.
Bey menekankan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menghasilkan sebuah karya dari anak-anak berkebutuhan khusus.
"Tapi sebetulnya kemampuan mereka sama, seperti yang tadi maju (ke depan) itu Atala, bagus gambarnya, saya lihat gambar animasi bahkan sudah dapat HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), itu yang mesti diapresiasi," tandas Bey.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jabar Siska Gerfianti mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya peringatan HAN Tingkat Provinsi Jawa Barat yang mengusung tema "Gali Potensi, Raih Prestasi" adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa; peningkatan peran keluarga dalam pengasuhan anak, pencegahan perkawinan anak serta penurunan pekerja anak.
"Tujuan lainnya, mendorong pemerintah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan, dan media massa untuk melakukan kerja-kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak, dengan cara melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sektor masing-masing," ujar Siska.
Siska juga menyampaikan, selain diperingati di Gedung Sate, berbagai kegiatan telah dilakukan DP3AKB Jabar dalam memperingati HAN ke-40, di antaranya webinar dengan tema "Stop Pornografi", berbagai lomba antara lain lomba inovasi program kerja forum anak daerah dan lomba "mini vlog day in my life".
Kemudian program JAWARA atau Jumat Berbagi Bersama Wargi Jawa Barat ke Panti Asuhan, serta Stopan Jabar atau Stop Perkawinan Anak di Jawa Barat.
Bey berharap HAN jadi momentum tingkatkan perlindungan anak di Jawa Barat
Sabtu, 3 Agustus 2024 6:00 WIB