"Dengan adanya hasil KRB ini, masyarakat bisa melihat potensi bencana yang terjadi di wilayahnya. Apakah ada potensi bencana banjir, gempa bumi, longsor, angin kencang, dan potensi lainnya. KRB hasil BPBD di semua kecamatan itu nantinya akan diakses ke aplikasi tersebut," katanya.
Lebih lanjut Uka menargetkan pada Agustus 2024 aplikasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat Kabupaten Bandung dalam melaporkan setiap bencana yang terjadi.
“Aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone Android atau digitalisasi. Masyarakat tinggal mengunduh aplikasi TiTaTu di PlayStore, bisa langsung tampil atau tertera di layar handphone," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Bandung kembangkan aplikasi TiTaTu percepat pelaporan bencana