Garut (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Garut, Jawa Barat, siap memberangkatkan 2.003 calon haji yang dibagi lima kloter untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji di Makkah yang mulai awal pemberangkatan pada 10 Mei dan terakhir 5 Juni 2024.
"Kuota hari ini 2.003 orang, ditambah jumlah petugas 40 orang, sehingga jumlahnya adalah 2.043 orang," kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut, Saepulloh saat acara Pelepasan dan Bimbingan Manasik Haji tingkat Kabupaten Garut Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi di Garut, Jumat.
Baca juga: 13 ribu calon haji Jabar berangkat dari Kertajati tahun ini
Ia menuturkan Kemenag Garut sudah melakukan persiapan pemberangkatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji dari Garut selama rangkaian pelaksanaan ibadah haji sampai kembali ke Garut.
Kemenag Garut, lanjut dia, berupaya memastikan jamaah calon haji sudah siap secara administrasi maupun pelayanan lainnya agar jamaah merasa nyaman, aman, tertib selama melaksanakan ibadah haji di Makkah.
"Dalam rangka memberikan sebuah pelayanan yang terbaik supaya calon jamaah haji merasa nyaman, merasa adem, tertib dalam melaksanakan rukun hajinya, wajib hajinya, dan sunnah-sunnah lainnya," katanya.
Ia mengatakan jamaah calon haji dari Garut dibagi lima kloter yang pemberangkatan sudah dijadwalkan untuk Kloter 2 berangkat 10 Mei, kemudian Kloter 16 berangkat 16 Mei, Kloter 31 berangkat 24 Mei, Kloter 39 berangkat 29 Mei, dan Kloter 55 berangkat 5 Juni 2024.
"Hari ini 2.043 orang ini tergabung ke dalam lima kloter yang tadi sudah disampaikan," katanya.
Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin yang hadir dalam acara pelepasan jamaah calon haji menyampaikan syukur telah terselenggara tahapan-tahapan untuk persiapan pemberangkatan ibadah haji tahun 2024.
Ia berharap masyarakat Garut dapat menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan lancar, aman, dan sehat setiap menjalankan rangkaian ibadah hajinya, kemudian menjadi haji yang mabrur.
Barnas mengingatkan kepada seluruh petugas haji maupun jamaah untuk mempersiapkan segala sesuatunya, dan selalu memberikan laporan setiap kondisi dan perkembangan jamaah haji saat di Makkah.
"Di sana ibadah, bukan untuk yang lain-lain, jadi harus sabar, disiplin, ikuti aturan yang sudah ditetapkan, insyaallah lancar, petugas itu intinya adalah melayani jamaah haji, dan kebetulan mereka juga diberi kesempatan untuk berhaji, tapi tetap diutamakan untuk layanan," kata Barnas.
Baca juga: Menteri Haji Saudi: Aturan haji lebih diperketat, pelanggar langsung disanksi
Kemenag Garut siap berangkatkan 2.003 calon haji dibagi 5 kloter
Jumat, 3 Mei 2024 19:40 WIB