Sinergi kebijakan yang kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) turut menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2023 menurun dan terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen.
Capaian inflasi IHK 2023 sebesar 2,61 persen secara tahunan (year on year/yoy) lebih rendah dibandingkan capaian inflasi pada tahun sebelumnya sebesar 5,51 persen (yoy).
"Hal ini didukung konsistensi kebijakan Bank Indonesia yang pro-stability diiringi sinergi erat Bank Indonesia bersama pemerintah dalam TPIP-TPID (Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah) melalui program GNPIP di berbagai daerah," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa.
Erwin menuturkan respons kebijakan diarahkan untuk menjaga keterjangkauan harga termasuk harga pangan, memperkuat ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi, dan memperkuat strategi komunikasi, guna menahan tekanan inflasi.
Ke depan, Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) akan terus memperkuat sinergi dengan melanjutkan implementasi kebijakan dan program kerja pada peta jalan pengendalian inflasi tahun 2022–2024, melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Sinergi kebijakan yang ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia akan difokuskan pada implementasi berbagai inovasi program untuk memperkuat kesinambungan pasokan dan meningkatkan kelancaran distribusi.