"Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini (Bogor), di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada. Yang paling penting stoknya ada. barangnya ada, berasnya ada," ujar Presiden Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Senin.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menginformasikan Presiden Jokowi mengunjungi Gudang Bulog di Jalan Nasional 11, Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Iwan Setiawan.
Dalam keterangannya usai peninjauan, Presiden Jokowi memastikan stok beras nasional di gudang Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton.
“Yang di dalam gudang 1,6 juta, dalam perjalanan 400 ribu ton, sehingga akan ada stok 2 juta ton. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta ton, normal. Ini kita memiliki 2 juta ton, sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Presiden Jokowi.
Meski demikian Presiden Jokowi memandang pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi, guna meminimalisasi terjadinya kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.
“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok. Harus itu, untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Proses negosiasi, lanjutnya, dilakukan Bulog untuk memastikan terjadinya transaksi atau tidak. “Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRC juga dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk plan tahun depan, juga mengantisipasi,” kata Presiden Jokowi.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyalurkan beras bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Presiden mengatakan bahwa bantuan pangan untuk masyarakat akan disalurkan mulai bulan September hingga November.
“Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan Bulog untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” kata Presiden Jokowi.
Usai meninjau gudang Bulog di Bogor, Presiden Jokowi beserta rombongan bertolak menuju gudang Bulog di Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
Dalam kunjungannya sekitar pukul 11.00 WIB, Presiden Jokowi menyempatkan waktu memberikan bantuan pangan kepada keluarga PKM di kawasan tersebut dan berkeliling Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengharapkan penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan tahap kedua yang sudah dimulai sejak 1 September 2023 dapat menurunkan harga beras medium menjadi Rp11 ribu per kg.
“Kalau saya itu harganya di Bulog Rp10.900. Berarti kita berharap paling mahal Rp11.000. Apalagi premium kita, itu kan medium,” kata Dirut Budi Waseso di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten di Kelapa Gading, Jakarta, Senin.
Kendati optimistis harga beras medium di pasar segera turun, namun ia tidak dapat memprediksi kapan tanggal persis harga beras medium akan turun pasca penyaluran bantuan pangan. Hal itu lantaran penyaluran beras membutuhkan waktu dan juga pedagang sudah terlanjur membeli beras dengan harga cukup tinggi.
“Ya kita lihat prosesnya dong tidak bisa hari ini terus (langsung) turun kan. Karena pedagang sekarang yang belinya mahal tidak mungkin dia jual murah, rugi dia,” ucapnya.
Selain melalui penyaluran bantuan pangan tahap kedua, Budi Waseso yang akrab disapa Buwas itu mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya menjaga stabilisasi harga dan stok beras dengan menyetok beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke retail modern dan pasar-pasar tradisional.
“Tahap pertama kemarin harga stabil makanya kita bisa mempertahankan inflasi dan ada penurunan harga. Begitu kemarin berhenti bantuan itu yang dari Pak Presiden, ada peningkatan lagi, hari ini naik juga kan. Maka kita tetap operasi pasar kita masifkan termasuk retail modern,” tuturnya.
Adapun peluncuran bantuan pangan tahap kedua oleh Presiden Jokowi pada 11 September tersebut menandai digulirkan bantuan tersebut ke seluruh Indonesia dengan sasaran penerima sebanyak 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berdasarkan data dari Kementerian Sosial.
Bantuan itu digelontorkan selama tiga bulan yaitu September, Oktober, dan November 2023 dan setiap KPM mendapatkan 10 kg beras dalam tiga kali penyaluran. Total bantuan pangan yang digelontorkan mencapai 640 ribu ton beras.
Sedangkan berdasarkan data Aplikasi Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga beras medium per hari ini adalah Rp12.760 per kg.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pastikan stok aman, Presiden Jokowi cek gudang Bulog Bogor dan Jakarta