"Jadi kan kalau musim kemarau tanah kan sampai belah-belah, namun dengan pengolahan organik ini bisa memastikan di tanah bisa menyimpan air lebih banyak sehingga menghindari efek yang besar saat kemarau," ucapnya.
Untuk lahan persawahan daerah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bandung tersebar di beberapa kecamatan dengan yang terbesar di Rancaekek sebesar 746 hektare, kemudian di Solokan Jeruk sebesar 212 hektare, di Banjaran sebesar 120 hektare, dan di Baleendah sebesar 85 hektare.
Selanjutnya di Cikancung terdampak sebesar 80 hektare, di Paseh sekitar 75 hektare, di Ciparay sebesar 70 hektare, di Pacet sebesar 69 hektare, di Cileunyi sebesar 60 hektare, di Cicalengka sebesar 40 hektare, di Margaasih sebesar 35 hektare, di Nagreg sebesar 30 hektare, di Bojongsoang sebesar 25 hektare, di Katapang sebesar 20 hektare.
Kemudian di Cimenyan lahan yang terdampak kemarau sebesar 17 hektare, di Pameungpeuk ada delapan hektare, di Kertasari delapan hektare, di Majalaya sekitar tujuh hektare, di Ibun sekitar enam hektare, dan di Cilengkrang sekitar dua hektare.
"Jadi yang banyak di Rancaekek, karena di sana luasnya 2.166 hektare, kemudian di sana juga kan daerah industri, jadi kalau kemarau lahan yang sumber airnya dari pompa, mungkin berebut dengan pabrik," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bandung bantu benih dan siagakan petugas sikapi kekeringan
Kabupaten Bandung bantu benih dan siagakan petugas sikapi kekeringan
Kamis, 31 Agustus 2023 20:41 WIB