Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Novo Nordisk Indonesia telah menjangkau skrining diabetes terhadap 30.000 orang di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
"Kami percaya bahwa untuk mendorong dampak perubahan pada diabetes, harus fokus pada tingkat akar rumput," kata Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan skrining diabetes hingga saat ini masih berjalan di 46 fasilitas kesehatan primer di Jabar. Dalam empat bulan terakhir, kegiatan itu berhasil melakukan skrining diabetes terhadap 30.000 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Rochady Hendra Satya melaporkan total masyarakat di Jabar yang berhasil dijangkau proyek percontohan itu mencapai 6 persen dari mereka yang mengidap diabetes tipe-2.
Sebanyak 8 persen dari mereka, berada dalam kondisi pra-diabetes, dan 18 persen lainnya memiliki kondisi obesitas.
Ia mengatakan, angka tersebut lebih tinggi dari data Riskesdas 2018 yang hanya berkisar 2 persen dari populasi di Indonesia. Sementara data BPJS 2021 menyebutkan hanya 1,3 persen dari populasi yang menderita diabetes.
"Dari 1.800 pasien diabetes yang berhasil dijangkau dalam proyek percontohan di Jabar, data menunjukkan bahwa kadar rata-rata HbA1c mereka adalah 9.3 persen, lebih tinggi dari rekomendasi HbA1c untuk pengidap diabetes (7 persen)," katanya.
Kemenkes gandeng Novo Nordisk skrining diabetes pada 30.000 warga Jawa Barat
Selasa, 21 Maret 2023 20:25 WIB