Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat berkomitmen untuk terus mengawasi alur pendistribusian bahan pokok khususnya beras, agar tidak diselewengkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Kami berkomitmen untuk mengawasi dan memonitor perkembangan harga bahan pokok hingga menelusuri rantai distribusinya," kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman di Cirebon, Rabu.
Baca juga: Polresta Cirebon beri pengharapan bagi 4 siswa SMK tangkap jambret
Arif mengatakan Polresta Cirebon telah membentuk Satgas Pangan sesuai instruksi Mabes Polri untuk mengawasi dan memonitor perkembangan harga bahan pokok, serta pengawasan dalam distribusi, agar tidak disalahgunakan.
Menurut Arif, pihaknya juga sedang mengawasi dan menelusuri alur pendistribusian beras yang saat ini harga di pasarannya sedang bergejolak.
Namun, lanjut Arif dari hasil penelusuran sejauh ini gejolak harga beras di pasaran disebabkan tersendatnya rantai distribusi. Selain itu, di beberapa daerah juga tengah memasuki masa puncak musim hujan."Sehingga berpengaruh terhadap suplai beras yang mengalami keterlambatan. Padahal, secara stok beras di Kabupaten Cirebon masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Ramadhan dan lebaran nanti," tuturnya.
Arif menambahkan, Polresta Cirebon bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Bulog, dan lainnya, untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok.
Salah satu upaya yang dilakukan lanjut Arif yaitu melalui operasi pasar murah di Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Polresta Cirebon ajak penari topeng dan punakawan sosialisasi keselamatan
Operasi pasar kali ini kata Arif menyediakan beras kualitas medium dari Bulog Cirebon seharga Rp9.400 per kilogram yang dijual dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp47 ribu.
"Namun, setiap warga hanya dibatasi pembeliannya maksimal 10 kilogram atau hanya dua kemasan saja," katanya.