Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat signifikan dipicu sinyal perlambatan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Rupiah ditutup menguat 169 poin atau 1,07 persen ke posisi Rp15.563 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.732 per dolar AS.
Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis, mengatakan, pergerakan rupiah beberapa waktu terakhir lebih banyak dipengaruhi oleh faktor global
"Hari ini sendiri memang karena dipengaruhi oleh sinyal positif dari Jerome Powell, terkait dengan kenaikan Fed Fund Rate yang lebih moderat di Desember ini," ujar Rully.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral akan mulai menerapkan kenaikan suku bunga acuan yang lebih kecil pada Desember.
Investor pun menangkap sinyal bahwa kenaikan suku bunga bank sentral tidak akan seagresif sebelumnya untuk tahun depan dan merespons pernyataan Powell dengan masuk ke aset berisiko untuk memanfaatkan peluang.
"Dari dalam negeri, perkembangan positif juga muncul dari inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi," kata Rully.
Kurs Rupiah menguat signifikan dipicu sinyal perlambatan The Fed
Kamis, 1 Desember 2022 16:12 WIB