Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah seiring berkurangnya kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN).
Rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp15.743 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.722 per dolar AS.
Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan, pelemahan rupiah didorong oleh sejumlah sentimen eksternal.
"Sentimen negatif internal masih menekan rupiah, dengan kepemilikan SBN pada investor asing tinggal 14 persen, turun dari tingkat tertinggi yang hampir mencapai 40 persen di 2019," ujar Lukman.
Selain itu, lanjut Lukman, investor juga mengantisipasi pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada Rabu (30/11) besok. Bank sentral AS itu diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 50 basis poin ketika bertemu pada 13-14 Desember mendatang.
Lukman menambahkan investor saat ini juga fokus pada perkembangan COVID-19 di China. "Pelaku pasar mengantisipasi Pemerintah China akan mulai melonggarkan zero-COVID policy mereka, yang memicu risk-on sentimen dan melemahkan dolar AS," ujar Lukman.
Kurs Rupiah melemah seiring berkurangnya kepemilikan asing di SBN
Selasa, 29 November 2022 17:34 WIB