Gubernur: Jabar saat ini unggul dalam investasi hijau
Kamis, 6 Oktober 2022 15:39 WIB
Pada tema ketahanan pangan, Sekda Jabar memaparkan kondisi sejumlah bahan pokok di Jabar. Misalnya beras, daging ayam, jagung, cabai rawit, cabai merah, hingga bawang merah, yang tercatat surplus.
Sementara itu, komoditas lainnya seperti gula pasir, daging sapi, dan minyak sayur, juga pada kondisi aman dengan jumlah ketersediaan yang lebih banyak dari pada kebutuhan masyarakat. Namun, pasokan telur, dan bawang putih berada pada kondisi defisit.
Sekda Setiawan menuturkan bahwa ketahanan pangan di Jabar juga dipengaruhi sejumlah faktor. Seperti misalnya kondisi lahan dan topografi, apalagi saat ini lahan pertanian berebut dengan pesatnya perkembangan industri dan perumahan.
Baca juga: Ridwan Kamil: WJIS 2022 solusi terhadap potensi krisis pangan
Baca juga: Ridwan Kamil: WJIS 2022 solusi terhadap potensi krisis pangan
Kondisi ini juga dipengaruhi mayoritas kepemilikan lahan dan ternak yang rendah sehingga pengembangan area budidaya menjadi terbatas dan petani maupun peternak hanya punya akses yang terbatas untuk memasarkan produknya.
Di samping itu, konsumsi daging dan sayuran masyarakat juga masih kurang. Begitu pula ongkos produksi pada beberapa titik yang relatif masih mahal.
Kemudian, sumber daya manusia. Kapasitas petani dinilai masih rendah untuk dapat meningkatkan produktivitas. Adapun para petani kebanyakan pada usia lanjut, begitupun latar belakang pendidikan yang masih relatif rendah.
"Biasanya di atas lima puluh tahun, maka diperlukan regenerasi dengan angkatan yang lebih produktif," kata Setiawan.
Kebijakan selanjutnya, yakni diversifikasi pertanian, termasuk diversifikasi pangan lokal, hingga pemanfaatan pekarangan rumah dan lahan tak terpakai untuk pertanian.
Selanjutnya yakni penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dengan pembangunan lumbung pangan mandiri berbasis desa, serta penguatan sistem logistik pangan untuk stabilitas pasokan dan harga pangan.
"Dengan pengembangan smart farming, koperasi petani, pemanfaatan teknologi digital, juga peningkatan produksi untuk peternakan," kata Setiawan.
.