Namun saat ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan polemik parodi yang dilakukan oleh penyanyi Tri Suaka dan Zidan. Parodi keduanya dianggap telah melecehkan penyanyi senior, salah satunya Andika Mahesa alias Andika Kangen Band.
Dedi yang juga budayawan Sunda itu menilai dalam setiap kehidupan, kegagalan bukan sebuah cobaan yang berat. Melainkan cobaan terberat ada pada titik keberhasilan.
“Karena seringkali keberhasilan membuat kita lupa akan diri kita ini siapa dan berasal dari mana. Kita bisa jadi tidak bisa mempertahankan keberhasilan itu dalam jangka waktu lama, ini yang sering terjadi,” katanya pula.
Dedi mengaku mengidolakan dua penyanyi itu. Bahkan sempat mendatangi Pendopo Lawas di Yogyakarta untuk bertemu kedua penyanyi itu, tapi tidak berhasil. "Saya juga sudah berusaha menghubungi, tapi ya memang orang populer jadi sulit menembus akses itu,” kata dia.
Saat ini, kata Dedi, keduanya tengah menghadapi kemarahan netizen yang berefek pada popularitas. Ia berharap hal tersebut tidak berlarut-larut, karena kedua pihak sudah saling memaafkan. Sehingga netizen bisa berhenti mengumbar kemarahan yang akan menimbulkan efek psikologis.
Pria yang identik dengan iket putih ini pun berharap Tri Suaka dan Zidan segera bangkit dan mulai membuat karya dan tampil kembali dengan sikap yang lebih sederhana.
“Yuk di bulan Ramadhan ini kita saling memaafkan, isi khasanah musik Indonesia dengan karya terbaik. Untuk Zidan dan Tri Suaka jangan berkecil hati, jangan pernah lelah, bersihkan hati, bersihkan diri dan terus berikan karya terbaik untuk bangsa,” katanya lagi.
Masyarakat diajak berlibur ke Kampung Wisata Lembur Pakuan
Sabtu, 23 Juli 2022 17:07 WIB