Dwikorita menegaskan dampak perubahan iklim tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang sepele. Tidak hanya sebatas cuaca ekstrem, mencairnya salju di gunung, tapi juga menurunnya kualitas air atau meningkatnya wabah penyakit. Lebih dari itu, kata dia, perubahan iklim membawa kerugian ekonomi dan juga politik.
"Intensitas bencana alam akan semakin sering terjadi, sedangkan bencana alam itu sendiri erat kaitannya dengan kemiskinan. Tidak sedikit rumah tangga yang jatuh ke lingkaran kemiskinan akibat bencana alam. Jika kondisi ini terus dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin tujuan mencapai Indonesia bebas dari kemiskinan semakin jauh," ujarnya.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sejumlah wilayah di 34 provinsi di Indonesia mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, Kamis.
Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, cuaca hujan berpotensi mengguyur Pulau Sumatera di antaranya wilayah Aceh dengan intensitas sedang yang disertai petir. Sementara, Padang dan Bengkulu cerah berawan.
Beralih ke pulau Jawa, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Semarang dan Serang. Hujan dengan intensitas lebat diperkirakan mengguyur wilayah Bandung, sedangkan Jakarta berawan.
Masyarakat di wilayah Yogyakarta dan Surabaya perlu mewaspadai potensi hujan disertai petir.
BMKG prakirakan potensi hujan lebat di sejumlah provinsi
Sabtu, 18 Juni 2022 8:50 WIB