"Tahun ini hanya 42 persen dari kuota Kabupaten Garut dari 1.915 orang," kata Kepala Kantor Kemenag Garut Cece Hidayat saat acara penyelenggaraan manasik haji di Gedung Graha Patriot, Kabupaten Garut, Selasa.
Baca juga: BPS terjunkan 484 petugas Sensus Penduduk Lanjutan di Garut
Ia menuturkan jumlah antrean jamaah haji di Garut hingga 2022 sebanyak 31.926 orang, kemudian yang tidak jadi berangkat pada 2020 karena pandemi COVID-19 sebanyak 1.915 orang, dan tahun 2022 mendapatkan kuota untuk Garut sebanyak 870 orang.
Ia mengungkapkan berdasarkan aturan yang lolos persyaratan untuk berangkat haji tahun 2022 sebanyak 1.480 orang, kemudian ada batasan kuota sehingga 613 orang tidak bisa berangkat karena masalah administrasi, maupun batasan usia yang saat ini diberlakukan maksimal 65 tahun.
"Penentuan siapa yang berangkat dan tidak berangkat semuanya murni berdasarkan sistem komputerisasi haji (Siskohaj)," katanya.
Ia menyampaikan jamaah haji yang tahun ini berangkat harus bersyukur karena bisa lolos di tengah banyaknya aturan yang harus dipatuhi.
"Berangkat haji sekarang ini bukan karena kesehatan tetapi karena kuota pun berpengaruh, termasuk usia pun berpengaruh, makanya bersyukurlah kepada Allah SWT dan perbanyak sedekah," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara tersebut mengatakan Pemkab Garut siap membantu pemberangkatan ibadah haji asal Garut sebanyak 2 kloter atau hanya 30 bus.
"Kita hanya 2 kloter, 2 kloter itu berarti 30 bus lah, 40 bus dengan cadangan, cuma dibiayai oleh Pemda berangkatnya," kata Bupati.
Bupati menyampaikan, tahun ini Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan batasan usia bagi jamaah haji maksimal 65 tahun karena pandemi COVID-19 belum selesai.
"Yang 65 tahun hari ini bukannya tidak boleh berhaji tapi Allah belum mentakdirkan karena pandemi belum 100 persen selesai," katanya. ***3***
Baca juga: Pengurus PKK Garut selenggarakan donor darah bantu anak penderita talasemia