Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya mendesak pemerintah pusat mengevaluasi kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) soal gejolak harga minyak goreng curah yang belum juga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 per liter di daerahnya.
"Jadi saya kembali mendesak pemerintah pusat agar Kementerian Perdagangan ini dievaluasi lah, kinerjanya. Harus betul-betul mengurusi, persoalan ini masa tidak bisa selesai," kata Bima Arya usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Bogor, Jabar, Selasa.
Baca juga: Warga Bogor pesan 18.531 liter minyak goreng curah via aplikasi Pemprov Jabar
Bima berpendapat gejolak harga yang cukup tinggi di pasaran menunjukkan masih ada permasalahan yang belum teratasi di Kementerian Perdagangan, meskipun sudah ada penangkapan terhadap oknum yang meloloskan ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) tidak sesuai dengan aturan pemerintah.
Menurut data Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor, harga minyak goreng curah di pasar tradisional daerahnya masih dijual pedagang seharga Rp19.000 per liter.
Bahkan data di Pasar Bogor dan Pasar Anyar rata-rata harga jual minyak goreng curah di angka Rp19.000 sampai Rp20.000.
Bima Arya desak pemerintah evaluasi Kemendag terkait minyak goreng
Selasa, 10 Mei 2022 17:21 WIB