Brent mencapai 139 dolar AS per barel bulan lalu, tertinggi sejak 2008, tetapi kedua harga acuan minyak menuju penurunan mingguan lebih dari 3,0 persen minggu ini.
Dukungan berkelanjutan diberikan oleh ketatnya pasokan setelah gangguan di Libya, yang kehilangan produksi 550.000 barel per hari (bph), dan pasokan dapat diperas lebih lanjut jika Uni Eropa memberlakukan embargo pada minyak Rusia.
Sebuah sumber Uni Eropa mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa Komisi Eropa sedang bekerja untuk mempercepat ketersediaan pasokan energi alternatif guna mencoba memotong biaya pelarangan minyak Rusia dan membujuk negara-negara yang enggan untuk menerima tindakan tersebut.
"Boikot Uni Eropa terhadap energi Rusia pasti akan mengarah pada harga energi yang lebih tinggi, setidaknya dalam jangka pendek," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.
Baca juga: Harga minyak naik di tengah kekhawatiran atas Rusia, gangguan pasokan Libya
Minyak lanjutkan kerugian, khawatir pertumbuhan dan penguncian Shanghai
Jumat, 22 April 2022 16:03 WIB