Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore menguat dan kembali mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa seiring masih berlanjutnya aksi beli asing.
IHSG ditutup menguat 48 poin atau 0,67 persen ke posisi 7.262,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,9 poin atau 0,76 persen ke posisi 1.044,75.
"Indeks saham di Asia sore ini ditutup variatif dengan kecenderungan naik setelah data inflasi inti atau core CPI bulan Maret AS keluar tidak setinggi yang ditakutkan investor," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.
Akibatnya, pergerakan naik imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS dan apresiasi nilai tukar dolar AS terhenti. Sementara harga emas terdongkrak ke level tertinggi dalam sebulan terakhir.
Moderasi pada inflasi inti memberi indikasi bahwa meskipun bank sentral AS The Federal Reserve akan menggeser kebijakan moneter menjadi lebih ketat, ada kemungkinan besar pergeseran itu akan dilakukan secara pragmatis.
Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 0,66 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku masing-masing minus 0,12 persen dan minus 0,11 persen.
IHSG BEI cetak rekor tertinggi lagi seiring berlanjutnya aksi beli asing
Rabu, 13 April 2022 17:47 WIB