Risalah menunjukkan pendekatan hawkish untuk The Fed karena mencoba untuk mengendalikan inflasi, yang mendorong dolar AS. Minyak sering bergerak berlawanan arah dengan dolar karena sebagian besar transaksi minyak dilakukan dalam mata uang AS.
"Pasar bereaksi atas komentar Fed dan laporan penyimpanan EIA," kata Gary Cunningham, direktur riset pasar di Tradition Energy. The Fed telah "memberikan kekuatan pada dolar dan itu tercermin dalam harga minyak yang lebih rendah."
Stok minyak mentah AS naik 2,4 juta barel dalam minggu terakhir, Badan Informasi Energi AS mengatakan, sementara analis memperkirakan penurunan. Produksi juga naik, mencapai 11,8 juta barel per hari, terbesar sejak akhir 2021, dan diperkirakan akan terus meningkat. Amerika Serikat juga melepaskan hampir 4 juta barel dari cadangan strategisnya dalam seminggu.
Baca juga: Harga minyak perpanjang reli di Asia di tengah rencana sanksi baru ke Rusia
"Rilis SPR sangat besar yang meningkatkan kepercayaan bahwa mereka dapat mengeluarkan banyak minyak dari cadangan setiap minggu," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Amerika Serikat dan sekutunya pada Rabu (6/4/2022) menyiapkan sanksi baru terhadap Moskow atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, yang oleh Presiden Volodymyr Zelenskiy digambarkan sebagai "kejahatan perang". Rusia membantah menargetkan warga sipil.
Ke-27 negara anggota akan memutuskan apakah akan menyetujui usulan sanksi Uni Eropa yang akan melarang pembelian batu bara Rusia dan mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan Uni Eropa.
Kepala eksekutif Uni Eropa Ursula von der Leyen, mengatakan blok itu sedang mengerjakan sanksi tambahan, termasuk pada impor minyak.
Harga minyak anjlok setelah risalah Fed dan pelepasan cadangan besar IEA
Kamis, 7 April 2022 8:11 WIB