Dari eksternal, bursa ekuitas AS rebound pada akhir pekan lalu, mengabaikan indikator resesi dari pasar obligasi setelah rilis data ketenagakerjaan yang dinilai masih kuat.
Laporan ketenagakerjaan bulanan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih kuat dan mendorong potensi The Federal Reserve untuk mempertahankan sikap hawkish yang lebih agresif dalam kebijakan moneternya.
Ekspektasi untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan bank sentral Mei mencapai 73,3 persen, menurut FedWatch Tool CME.
Baca juga: IHSG BEI diprediksi melemah karena kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina
Adapun, Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan laju perekrutan dengan non-farm payroll mencapai 431.000 pekerjaan sepanjang Maret 2022. Tingkat pengangguran AS juga tercatat turun menjadi 3,6 persen, terendah dalam dua tahun. Sementara, pendapatan rata-rata per jam naik 5,6 persen (yoy). Di sisi lain, data manufaktur ISM bulan Maret secara tak terduga melambat ke level 57,1.
Sementara itu, bursa ekuitas Eropa ditutup lebih tinggi seiring inflasi zona Euro pada Maret yang mencapai rekor tertinggi baru 7,5 persen (yoy), di atas ekspektasi konsensus 6,6 persen (yoy). Sementara, pembacaan final PMI Manufaktur zona Euro Maret terkoreksi lebih rendah dari sebelumnya ke level 56,5 .
Adapun investor masih terus mengamati perkembangan diplomasi damai Rusia-Ukraina, setelah legitimasi komitmen Rusia untuk menarik sebagian militernya di Ukraina utara
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 39,21 poin atau 0,14 persen ke 27.626,77, indeks Hang Seng naik 228,19 poin atau 1,04 persen ke 22.267,74, dan Straits Times meningkat 1,65 poin atau 0,05 persen ke 3.420,76.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dibayangi skeptisisme AS terhadap janji Rusia
IHSG BEI awal pekan diperkirakan bergerak konsolidatif
Senin, 4 April 2022 10:04 WIB