Presiden AS Joe Biden meluncurkan sanksi baru yang keras terhadap Rusia, memberlakukan langkah-langkah untuk menghambat kemampuannya melakukan bisnis dalam mata uang utama dunia bersama dengan sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.
Inggris mengumumkan langkah-langkah baru yang menargetkan bank, anggota lingkaran dalam Putin dan orang-orang sangat kaya yang menikmati gaya hidup London yang mewah. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa Barat harus mengakhiri ketergantungannya pada minyak dan gas Rusia.
Baca juga: Harga minyak menetap di dekat tertinggi 2014 dipicu eskalasi Rusia-Ukraina
Kemudian di sesi tersebut, harga mereda setelah Biden mengatakan Amerika Serikat bekerja sama dengan negara-negara lain dalam pelepasan gabungan minyak tambahan dari cadangan minyak mentah strategis global.
Berita seputar rilis cadangan itu "memiliki dampak psikologis, tetapi apakah ada dampak nyata akan memakan waktu beberapa minggu untuk menentukan," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.
Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga dan eksportir minyak terbesar kedua, kata analis UBS Giovanni Staunovo. "Mengingat persediaan rendah dan kapasitas cadangan berkurang, pasar minyak tidak mampu menanggung gangguan pasokan yang besar," tambahnya.
Harga minyak capai 105 dolar AS per barel setelah Rusia serang Ukraina
Jumat, 25 Februari 2022 8:24 WIB