Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diperkirakan melemah mengikuti indeks saham di Wall Street yang terkoreksi.
IHSG dibuka melemah 3,94 poin atau 0,06 persen ke posisi 6.697,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,38 poin atau 0,04 persen ke posisi 949,48.
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat jelang akhir pekan dipimpin saham sektor energi
"Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini mengikuti pergerakan bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pasar saham AS pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup melemah dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas kenaikan tingkat suku bunga yang dipercepat dan rilis laporan data tenaga kerja.
Terdapat tambahan 199.000 pekerjaan pada Desember 2021, lebih rendah dari proyeksi pasar 422.000 pekerjaan.
Namun begitu, tingkat pengangguran Desember 2021 turun ke 3,9 persen di mana orang yang menganggur sebesar 4,5 juta orang , lebih baik dari sebelum pandemi yaitu 5,7 juta orang pada Februari 2020.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan menguat terbatas ikuti pergerakan bursa Asia
Sementara itu, pasar komoditas terpantau bergerak beragam pada perdagangan Jumat (7/1) lalu. Harga minyak WTI turun level 78,9 dolar AS per barel dan Brent relatif datar di level 81,75 dolar AS per barel.
Harga batu bara turun ke level 177 dolar AS per ton, nikel naik ke level 20.802 dolar AS per ton dan CPO relatif datar di di level 5.231 ringgit per ton, dan harga emas terpantau naik ke level 1.797.4 per troy ons.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Hang Seng naik 173,88 poin atau 0,74 persen ke 23.667,26, indeks Shanghai melemah 11,81 poin atau 0,33 persen ke 3.567,73, dan indeks Straits Times meningkat 34,58 atau 1,08 persen ke 3.239,84.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah di tengah sentimen suku bunga The Fed
IHSG BEI diperkirakan melemah ikuti koreksi indeks saham Wall Street
Senin, 10 Januari 2022 9:42 WIB