Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah pada 15 Desember 2021 melemah terbatas 0,07 persen secara point to point dan 0,7 persen secara rerata dibandingkan dengan level November 2021.
"Perkembangan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh aliran modal keluar dari negara berkembang di tengah terjaganya pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Desember 2021 di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat setelah The Fed umumkan hasil rapat
Ia mengatakan terdapat penyesuaian aliran modal asing di pasar keuangan domestik, yang tercermin dari investasi portofolio yang mencatat aliran modal asing bersih keluar sebesar 2,3 miliar dolar AS pada periode Oktober hingga 14 Desember 2021.
Dengan perkembangan ini, rupiah sampai dengan 15 Desember 2021 mencatat depresiasi sekitar 1,97 persen sejak Januari (year to date/ytd), dibandingkan dengan level akhir 2020.
Namun, Perry menjelaskan depresiasi tersebut lebih rendah dibandingkan penurunan mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti India yang terdepresiasi 3,93 persen (ytd), Filipina 4,51 persen (ytd), dan Malaysia 4,94 persen (ytd).
BI catat kurs rupiah melemah terbatas pada pertengahan Desember
Kamis, 16 Desember 2021 15:53 WIB