Guswanto mengatakan fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian.
Baca juga: 2 Siklon tropis pengaruhi tinggi gelombang sejumlah perairan Indonesia
Sebaliknya, Fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
Sama halnya seperti MJO dan Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Menurut Guswanto, masyarakat perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi seperti memastikan kapasitas dan tata kelola air siap untuk menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air/drainase tidak tersumbat/lancar. Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon dengan tidak terkontrol.
“Lakukan juga pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, serta melakukan penghijauan secara lebih masif. Jangan lupa, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Guswanto.
Baca juga: Sejumlah daerah di Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat
BMKG prakirakan sejumlah provinsi alami peningkatan awan hujan
Jumat, 3 Desember 2021 12:43 WIB