Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyiapkan tempat untuk mengungsikan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai di Kecamatan Karangtengah dan Sukawening, agar terhindar dari bahaya banjir.
"Kami tidak mau ambil risiko, sebelum ini aman, mereka yang ada di bantaran kali mengungsi dulu," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Senin.
Baca juga: Wagub Jabar: Banjir bandang di Garut karena diduga resapan air terganggu
Ia menyampaikan sudah menetapkan tanggap darurat selama tujuh hari untuk menanggulangi daerah yang terdampak banjir bandang di dua kecamatan itu.
Upaya yang sudah dilakukan, kata dia, dengan menyiapkan tempat pengungsian di Gedung Olahraga (GOR) di Kecamatan Karangtengah, kemudian memasok kebutuhan sembako, termasuk kasur untuk tidur warga selama mengungsi.
"Bantuan kasur digunakan untuk kondisi darurat," katanya.
Bupati mengakui Kabupaten Garut memiliki ancaman bencana hidrometeorologi yang sebelumnya sudah diperingatkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yaitu adanya intensitas hujan yang tinggi sehingga berpotensi terjadinya banjir dan longsor.
Baca juga: Tanggap darurat 7 hari untuk penanganan banjir bandang Garut
Pemkab Garut, lanjut dia, melakukan langkah antisipasi menghadapi ancaman itu seperti menyiagakan petugas dari berbagai instansi, kemudian memperbaiki infrastruktur seperti yang terjadi banjir bandang saat ini menimbulkan kerusakan.
"Kami sekarang ini melakukan langkah-langkah konkret di antaranya adalah mengantisipasi hal yang berhubungan dengan banjir susulan, yang kedua infrastruktur kami perbaiki," katanya.
Banjir di Sukawening dan Karangtengah terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut kemudian air sungai meluap, Sabtu (27/11) sore.
Beruntung bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya merendam ratusan rumah, dan satu unit rumah terbawa hanyut arus banjir.
Baca juga: Banjir bandang di dua kecamatan di Garut tak timbulkan korban jiwa
Warga di bantaran sungai diungsikan Pemkab Garut
Senin, 29 November 2021 15:03 WIB