Artikel - Mewujudkan Pembelajaran Kimia Ideal Berwawasan Global Berbasis Kearifan Nasional Melalui R-A-D-E-C Untuk Membentuk Manusia Indonesia Masa Depan
Rabu, 24 November 2021 12:37 WIB
Berdasarkan uraian di atas kimia itu pembelajaran kimia itu perlu mempertimbangkan sejumlah kriteria: (1) apa yang harus dipalajari dalam ilmu kimia, (2) apa yang harus dipelajari dalam kelompok mapel IPA, (3) karakter apa yang perlu dibekalkan, (4) keterampilan abad 21 apa yang harus dilatihkan, dan (5) literasi apa yang dapat dibelajarkan. Mempertimbangkan apa yang berlangsung dalam pembelajaran kimia saat ini ditinjau dari ke lima kriteria tadi maka masih perlu upaya peningkatan mutu pembelajaran kimia.
Kalau pembelajaran kimia yang memenuhi kriteria 1 sampai 3 sebagai pembelajaran kimia yang ideal, dan sebuah pembelajaran kimia dapat disebut berwawan global jika memenuhi kriteria 4 dan 5 maka sudah adakah model pembelajaran yang memenuhi kelima kriteria tersebut dan dapat diterapkan di Indonesia? Untuk sekedar memenuhi kriteria 1 sampai dengan lima terdapat banyak alternatif model pembelajaran import yang dapat dipilih. Tetapi belum ada alternatif model pembelajaran yang dalam pengembangannya mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia. Dengan demikian kita masih memelukan sebuah model pembelajaran yang bukan sekedar memenuhi kelima kriteria yang telah disebutkan tadi tetapi juga berbasis kearifan nasional.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dalam rangka pendidikan perlu disesuaikan dengan perkembangan jaman. Apa yang diperlukan sekarang dan masa yang akan datang dalam kehidupan peserta didik perlu dibekalkan pada mereka. Jangan sampai pembelajaran di kelas diibaratkan sebagai sebuah proses merampok hari esok peserta didik seperti yang diungkapkan oleh John Dewey. Banyak masalah yang kita hadapi sekarang. Kita dapat menyiapkan kehidupan di masa depan yang lebih baik, bebas dari berbagai permasalahan dengan menggunakan dahsyatnya kekuatan pendidikan. Melihat dahsyatnya kekuatan pendidikan seperti yang diungkapkan Nelson Mandela, pembelajaran kimia perlu membekali peserta didik dengan hal-hal menjadi kunci kesuksesan dalam hidup era sekarang ini, yaitu keterampilan abad 21, keterampilan berfikir tingkat tinggi, multiliterasi dan karakter.
Banyak alternatif model pembelajaran yang dapat dipilih. Namun demikian tak ada satupun dari berbagai alternatif model pembelajaran tersebut yang berbasis kearifan nasional yaitu mempertimbangkan kebutuhan agar peserta didik berminat dan terampil membaca, target penyelesaian konten kurikulum, menyiapkan menghadapi ujian-ujian, kesulitan guru dalam menghafal dan memahami sintak model, dan keterbatasan alat dan bahan) dalam pengembangannya. Dan itu bisa dimaklumi karena para pengembangnya bukanlah orang Indonesia. Dengan demikian mudah dipahami kalau kemudian model pembelajaran impor tersebut tak dapat terimplementasi di kebanyakan sekolah sehingga pembelajaran relatif tak banyak berubah dari waktu ke waktu. Konsekuensi logis dari keadaan ini adalah masih banyaknya permasalahan yang terjadi dalam semua bidang kehidupan yang ada di negara kita.
Sebagai upaya penyelesaian kurangnya model pembelajaran alternatif yang dalam pengembangannya mempertimbangkan kearifan nasional, saya telah mengkreasi model pembelajaran RADEC. Model ini dapat menjadi pilihan bagi guru kimia untuk mewujudkan pembelajaran kimia secara ideal, berwawasan global dan berbasis kearifan nasional. Banyak hal yang menjadi dasar pengembangan model ini (perlunya menyiapkan peserta didik belajara sepanjang hayat, ide kelas terbalik, ide ZPD dari Vygotsky, ide pembelajaran berbasis literasi, termasuk hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan saya bersama sejawat) telah membentuk sebuah mozaik yang mengantarkan saya untuk mempublikasikan model ini tahun 2017 dalam sebuah seminar internasional di Malaysia. Walau model ini baru dipublikasikan 4 tahun yang lalu namun ide tentang perlunya sebuah model pembelajaran yang ideal sudah muncul di benak sejak tahun 1995. Namun demikian ide tersebut sering muncul dan tenggelam karena berbagai hal dan suatu saat beberapa puluh tahun kemudian menunjukkan seolah-olah apa yang saya lakukan selama ini membentuk sebuah mozaik seperti model pembelajaran RADEC ini lah yang saya maksud dengan tahapan model pembelajaran ideal itu. Model ini sekarang telah melewati sejumlah tahap penelitian dan telah menghasilkan sejumlah artikel publikasi yang berkaitan dengannya.