Tim juri Lomba Bogorku Bersih 2021 antara lain Wali Kota Bogor, Bima Arya yang telah melihat langsung tata wilayah yang dilakukan ketua-ketua RT, Rabu (27/10), didampingi juri lain Rektor Universitas Pakuan, Bibin Rubini, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, Ketua Bogor Sahabat (Bobats), Guntur Santoso, mantan Bupati Bogor Nurhayanti.
Tahun ini, Pemerintah Kota Bogor melakukan penilaian Kategori Permukiman Swadaya untuk menentukan tiga besar dari enam wilayah yang berhasil menjadi finalis dalam lomba tahunan ini di Kota Bogor.
Para perwakilan diberikan arahan oleh Bima Arya dan juri lain di Perumahan Taman Sari Persada, RT02/RW015, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Mereka mendapatkan penjelasan tentang pemberdayaan lingkungan dan masyarakat.
Di kawasan yang dihuni 146 KK, Bima Arya bersama tim juri Bogorku Bersih untuk kategori perumahan teratur menerima penjelasan program dan kegiatan oleh Ketua RT setempat.
Mulai dari pemanfaatan lahan yang ditanami sayur-sayuran, budidaya ikan lele dalam skala kecil memanfaatkan aliran sungai, pengelolaan dan pemanfaatan sampah menjadi pupuk kompos oleh masyarakat hingga melihat balai warga.
Dengan pengelolaan wilayah yang optimal, kata Bima, kebersihan akan terjaga, sampah tidak akan tersangkut di sungai, sehingga di musim hujan ini salah satu upaya menghindari cuaca ekstrem telah dilakukan warga secara gotong-royong.
"Tadi saya melihat di depan, ada visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga yang diturunkan langsung kepada warga. Harusnya visi itu seperti ini, langsung diturunkan oleh RT bukan oleh dinas," kata Bima Arya.
Selain pemanfaatan lahan, tim juri juga melihat sanitasi lingkungan, kebijakan RT dalam penanganan pandemi Covid-19 dan lainnya.
Ketua RT02, Adi Setiabrata menjelaskan, penilaian yang dilakukan tim juri pada intinya mencoba untuk menyelaraskan antara kriteria dengan kondisi dan ikhtiar warga setempat.
"Sebenarnya kita sudah punya program yang sudah dijalankan, salah satunya 11 T plus yang meliputi kegiatan sosial, ibadah, kesehatan warga dan lainnya. Jadi kita bungkus lagi dan kita sajikan ke tim juri," kata Adi Setiabrata.
Pemanfaatan lahan yang ditanami tanaman sayur-sayuran dan bermanfaat untuk obat-obatan, serta budidaya ikan lele skala kecil disebut Adi sebagai Sustainable Green Orchid (SGO). Warga yang memiliki hobi berkebun memanfaatkan lahan yang ada.
Selain pemberdayaan di kawasan, pemberdayaan juga dilakukan warga di luar perumahan. Salah satunya pemberdayaan ilmu untuk masyarakat dengan memberikan kesempatan belajar komputer secara gratis bagi para siswa SD, SMP dan SMA.
"Mungkin kalau untuk kursus mereka memiliki banyak kendala, mereka datang kesini. Jadi kita coba berikan secara gratis kepada mereka," jelasnya.
Baca juga: Atasi tumpukan sampah, DLH Kota Bogor beli 68 gerobak bermotor
Baca juga: Pemkab Bogor segera "sulap" tempat pembuangan sampah Pondok Rajeg jadi hutan kota
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor ajak warga bersihkan sungai dari sampah
Baca juga: Atasi tumpukan sampah, DLH Kota Bogor beli 68 gerobak bermotor
Baca juga: Pemkab Bogor segera "sulap" tempat pembuangan sampah Pondok Rajeg jadi hutan kota
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor ajak warga bersihkan sungai dari sampah