Bandung, 20/7 (ANTARA) - Wapres RI Boediono membuka Sidang Pleno XIV Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang digelar di Hotel Savoy Homan Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Selasa.
Kegiatan yang akan berlangsung 20-22 Juli 2010 tersebut diikuti 650 peserta yang terdiri atas kalangan ekonom seluruh Indonesia yang berkiprah pada berbagai lapangan pekerjaan baik birokrat, akademisi, dan pelaku ekonomi.
Selain itu hadir pula sebayak 47 Ketua Cabang dari 51 cabang ISEI di tanah air. Pertemuan para ekonom itu juga disertai dengan Rapat Kerja Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PI-ISEI).
"Sidang Pleno ISEI XIV ini untuk merespon berbagai tantangan dari kondisi terakhir perekonomian nasional dan global, diharapkan sidang ini mampu menyumbangkan masukan kongkrit kepada para pengambil keputusan," kata Ketua Umum ISEI, Darmin Nasution.
Sidan tersebut mengambil tema "Revitalisasi UMKM untuk menggerakan perekonomian nasional". Tema tersebut, kata dia dipilih didasari kenyataan bagwa UMKM merupakan pelaku ekonomi yang sangat penting dan dominan, dilihat dari kuantitas pelakunya, dalam perekonomian nasional.
Namun perannya dalam total produksi masih relatif kecil. Meski demikian memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lajut guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
ISEI, kata Darmin, telah menyelenggarakan survey terhadap UMKM di lima provinsi yakni di Sumbar, Jabar, DI Yogyakarta, Bali dan Sulsel sebelum pelaksanaan Sidang Pleno XIV ISEI di Bandung.
"Survey itu untuk memperoleh gambaran nyata terhadap kondisi UMKM saat ini sehingga kajian yang dilaksanakan dapat memberi jawaban dan tetap sasaran," kata Darmin Nasution yang juga Penjabat Gubernur Bank Indonesia itu.
Sementara itu Ketua Panitia Pusat Sidang Pleno XIV ISEI, Suandi Hamid menyebutkan, sidang pleno kali ini berbeda dengan sidang-sidang serupa sebelumnya dimana dilakukan kajian khusus terkait UMKM.
"Temuan penelitian tim peneliti ISEI di lima daerah itu menunjukan gambaran menarik karena disamping menemukan karakteristik keseragaman, juga ada keberagaman," kata Suandi Hamid.
Sehingga fenomena itu, lanjut dia menyuratkan tentang kebijakan dalam menangani KUKM seharusnya bersifat tunggal serta melihat karakteristik khusus dari UMKM-UMKM itu.***3***
Syarif A
WAPRES BUKA SIDANG PLENO XIV ISEI
Rabu, 21 Juli 2010 7:52 WIB