Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Daddy Rohanady menilai akan ada turbulensi jilid III pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar, yang akan terjadi pada tahun 2026 mendatang.
Turbulensi tahun 2026 di Jawa Barat, kata Daddy, diproyeksi sekitar Rp3 triliun lebih yang disebabkan sedikitnya dua hal yakni penurunan transfer keuangan ke daerah dari pusat (TKD), serta tidak tercapainya target pendapatan asli daerah (PAD).
"Turbulensi jilid III diproyeksi sekitar Rp3 triliun lebih. Turbulensi kali ini disebabkan dua hal. Pertama penurunan TKD sebesar Rp2,458 triliun. Selain itu, tidak tercapainya target PAD tahun 2025 sebesar Rp1 triliun lebih," kata Daddy dalam pesan singkat pada ANTARA di Bandung, Jumat.
Daddy mengungkapkan dua turbulensi APBD Jabar terjadi jauh sebelum saat ini, di mana turbulensi APBD Jabar jilid I terjadi ketika COVID-19 melanda.
"Kala itu APBD Jabar turun sekitar Rp10 triliun," ujarnya.
Lalu, lanjut dia, turbulensi jilid II ketika diberlakukan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).
"Turbulensi jilid II membuat APBD Jabar turun sekitar Rp6 triliun," ucapnya.
Dia menegaskan setiap turbulensi pasti membutuhkan solusi butuh solusi, mengingat turbulensi berdampak pada berkurangnya kemampuan daerah dalam menjalankan programnya.
"Setiap turbulensi tersebut pasti membutuhkan solusi untuk pembangunan. Karena setiap turbulensi pasti berdampak pada berkurangnya kemampuan daerah untuk membiayai program dan kegiatan. Salah satunya dari pajak," tutur Daddy.
Diketahui, APBD Jawa Barat 2026 turun Rp2,4 triliun akibat penurunan dana transfer pusat.
Penurunan tersebut berasal dari sejumlah pos, antara lain Dana Bagi Hasil (DBH) yang turun dari Rp2,2 triliun menjadi Rp843 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) dari Rp4 triliun menjadi Rp3,3 triliun, serta penghapusan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik senilai Rp276 miliar. Selain itu, DAK nonfisik untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga mengalami koreksi dari Rp4,8 triliun menjadi Rp4,7 triliun.
Dengan penurunan tersebut, total APBD Jabar 2026 yang semula diproyeksikan sebesar Rp31,1 triliun direvisi menjadi Rp28,6 triliun.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025