Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menjadikan ubi jalar sebagai salah satu komoditas unggulan daerah untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Sanusi di Kuningan, Rabu, mengatakan pengembangan ubi jalar menjadi bagian penting dari upaya pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan melalui sektor pertanian.

“Ubi jalar menjadi perhatian khusus kami, karena penjualan komoditas ini bisa berperan langsung terhadap kesejahteraan petani,” katanya.

Ia mengatakan luas lahan pertanian ubi jalar di Kuningan, mencapai sekitar 5.000 hektare dengan wilayah utara daerah tersebut sebagai sentra produksi terbesar.

Pihaknya telah menggandeng Barisan Andalan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan (Bakti Taskin), untuk mengembangkan ubi jalar varietas Ase Bandung pada lahan demplot ubinan di Kecamatan Cilimus, Kuningan karena memiliki prospek pasar yang menjanjikan.

Pada panen perdana, kata dia, lahan tersebut mampu menghasilkan ubi jalar sebanyak 60 ton per hektare dari sebelumnya hanya 20 ton per hektare.

Sanusi menyebutkan peningkatan produktivitas ubi jalar telah berdampak langsung terhadap pendapatan petani, yang sebelumnya sekitar Rp1,2 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp2,5 juta per bulan.

“Panen perdana sudah dilakukan Selasa (7/10) kemarin. Dengan hasil panen yang meningkat, petani bisa menikmati keuntungan lebih besar,” ujarnya.

Menurutnya, tantangan utama pengembangan ubi jalar masih terletak pada biaya produksi yang cukup tinggi, sekitar Rp3 juta per 100 bata (lahan) serta fluktuasi harga jual di tingkat petani.

Kendati begitu, pihaknya optimis dengan dukungan dari pemerintah daerah serta semua pemangku kepentingan lainnya, ubi jalar bisa dikembangkan sebagai komoditas unggulan dari Kabupaten Kuningan.

Ia menyebutkan produksi ubi jalar di Kabupaten Kuningan sudah cukup bagus, seperti pada 2023 yang mencapai 108.496 ton. Jumlah tersebut meningkat dari capaian di tahun 2022 sekitar 100.009 ton.

Sementara, Ketua DPD Bakti Taskin Kabupaten Kuningan Elah Helayati menuturkan pihaknya mendukung langkah pemerintah daerah melalui kegiatan demplot ubi jalar di Kecamatan Cilimus.

Ia mengatakan ubi jalar dipilih karena memiliki nilai ekonomi tinggi serta peluang pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Pihaknya saat ini tengah menjajaki kerja sama ekspor hasil ubi jalar dari Kabupaten Kuningan ke beberapa negara seperti Hong Kong dan Taiwan.

“Awal tahun depan (2026), kami akan menandatangani MoU ekspor hasil ubi jalar Kuningan ke luar negeri agar hasil panen petani terserap dengan baik,” tuturnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Kuningan jadikan ubi jalar sebagai komoditas unggulan daerah

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Riza Fahriza


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025